Senin, 21 Januari 2013


PENEMUAN FOSIL DI WADUK KEDUNGBRUBUS PILANGKENCENG
Siswa-siswi SMA Negeri 1 Mejayan menemukan fosil di waduk Kedungbrubus, Pilangkenceng. Tulisan ini saya buat untuk menjernihkan berita simpang siur di media massa yang menyatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Mejayan melakukan penggalian fosil di waduk Kedungbrubus, Pilangkenceng. Saya katakan berita tersebut kurang tepat karena fosil yang ditemukan tidak berada di dalam tanah melainkan berada di atas permukaan tanah miring, yang tergerus oleh erosi. Sedangkan sebagian fosil yang lain diterima SMA Negeri 1 Mejayan dari warga masyarakat, diantaranya dari Bpk. Susek asal desa Dawuhan dan Ibu Sunarti. Perlu diketahui bahwa pada hari sabtu, tanggal 19 Januari 2013 siswa-siswi SMA Negeri 1 Mejayan mengadakan kegiatan reboisasi di hutan sekitar waduk Kedungbrubus sebagai bentuk kerjasama yang sudah dibina dengan Perum Perhutani Madiun. Kegiatan ini diikuti oleh 60 siswa dengan pembina 3 orang guru diantaranya saya selaku wakasek kesiswaan sekaligus guru Sejarah, Ibu Djaini sebagai guru Biologi dan Bpk Andreas Marsanto juga guru Biologi dan PLH . Setelah kegiatan reboisasi selesai rombongan berjalan pulang secara beriringan. Kebetulan posisi kami bertiga sebagai pembina berada dibelakang anak-anak. Pada saat menuruni tanah yang memiliki kemiringan tajam, pada saat itulah saya melihat ada tulang berserakan yang diinjak-injak anak-anak. Karena rasa penasaran saya terhadap tulang tersebut, secara spontanitas salah satu tulang tersebut saya ambil dan saya amati. Melihat bentu fisik dan berat dari benda tersebut, saya berkeyakinan bahwa tulang tersebut sudah menjadi fosil sehingga saya berteriak kepada Ibu Djaini, "Bu, ini fosil .." Demikian juga setelah Ibu Djaini memegang dan mengamati benda tersebut juga setuju bahwa benda tersebut fosil. Selanjutnya dengan inisiatif bersama kami berupaya menyelamatkan fosil-fosil tersebut dengan mengumpulkan dan memasukkan ke dalam kantong plastik untuk di bawa kembali ke sekolah untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun. Sehingga dengan demikian aktifitas siswa-siswi SMA Negeri 1 Mejayan  di waduk Kedungbrubus bukan untuk berburu fosil, juga bukan untuk menggali fosil melainkan secara tidak sengaja menemukan fosil yang berserakan di atas permukaan tanah. ini semua kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk turut serta melestarikan warisan sejarah dan budaya bangsa yang tidak ternilai harganya. Semoga tulisan saya ini dapat menjernihkan informasi yang simpang siur selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.